capster pertama.
Mendung langit sore itu, seakan mendukung dn turut merasakan atas kehancuran hati utari. Ia tak bisa apa apa hanya air mata yg terus bergulir disela2 matanya.
Semakin pekat dan hitam awan yg menutupi langit, petir dn kilat pun riuh.
Dijendela kamar utari trpaku dgn mata nanar memandangi selembar undangan pernikahan irwan dan fatma. Yg tak lain dn bukan adlh sahabt dn pacarnya.
Sungguh sakit memang kenyataan yg di hadapi utari. Ia bagai menelan pil pahit atau mungkin racun sekalian..
"aaaaagrh.... Tega kamu wan, tega kamu fat.. Aku bnar2 gak menyangka kalian sekejam itu. Inikah arti cintamu wan! Ini yang namanya teman fat.! Kalian berdua benar benar bangsaaat..!" rutuk utari dgn tangisan yang berderai, brbarengan hujan yg telah merinai brsama kilat yg menyambar..
Tiba tiba utari trbangun dri tidurnya. Wajahnya penuh dgn keringat. Ia trengah dan bingung atas mimpi yg baru saja dijalaninya.
Mengapa masa lalu itu tiba2 kembali dlm mimpinya.. Pikir utari.
Jeda kemudian ia branjak dri kasurnya, sebelumnya ia menoleh ke kanan memandangi sosok yg telah pulas dan tenang. Sosok itu adalah rudi yang sudah 27th ini menjadi suaminya. Lelaki yg telah membantunya tuk bangkit dri keterpurukan hidup karena cinta, kurang lebih 28th yang lalu..
Kemudian utari beranjak berdiri meninggalkan kamar tidur tuk mengambil segelas air tuk minum. Ternyata mimpi itu membuat dirinya banyak brkeringat dan lelah kehabisan cairan.
Semakin pekat dan hitam awan yg menutupi langit, petir dn kilat pun riuh.
Dijendela kamar utari trpaku dgn mata nanar memandangi selembar undangan pernikahan irwan dan fatma. Yg tak lain dn bukan adlh sahabt dn pacarnya.
Sungguh sakit memang kenyataan yg di hadapi utari. Ia bagai menelan pil pahit atau mungkin racun sekalian..
"aaaaagrh.... Tega kamu wan, tega kamu fat.. Aku bnar2 gak menyangka kalian sekejam itu. Inikah arti cintamu wan! Ini yang namanya teman fat.! Kalian berdua benar benar bangsaaat..!" rutuk utari dgn tangisan yang berderai, brbarengan hujan yg telah merinai brsama kilat yg menyambar..
Tiba tiba utari trbangun dri tidurnya. Wajahnya penuh dgn keringat. Ia trengah dan bingung atas mimpi yg baru saja dijalaninya.
Mengapa masa lalu itu tiba2 kembali dlm mimpinya.. Pikir utari.
Jeda kemudian ia branjak dri kasurnya, sebelumnya ia menoleh ke kanan memandangi sosok yg telah pulas dan tenang. Sosok itu adalah rudi yang sudah 27th ini menjadi suaminya. Lelaki yg telah membantunya tuk bangkit dri keterpurukan hidup karena cinta, kurang lebih 28th yang lalu..
Kemudian utari beranjak berdiri meninggalkan kamar tidur tuk mengambil segelas air tuk minum. Ternyata mimpi itu membuat dirinya banyak brkeringat dan lelah kehabisan cairan.
Siang hari itu cuaca begitu terik. Mentari benar benar terasa panas menyengat kulit. Seorang gadis mengenakan rok panjang ala gypsi dgn atasan kaos yg di padu swetter tipis brwarna merah jambu trdiam di halte daerah brebes kota. Ia hendak berangkat ke kampusnya yg brada di kota tegal, hri itu kuliah memang masuk siang.
Wajah gadis itu tampak resah dn suntuk karna bus yang ia tunggu tak kunjung datang..
"huufth.. Lama bener ci. Akunya yang telat pa kecepetan ya? Kayaknya enggak deh." rutuknya dgn sebal.
"hri ini para supir buz lgi pada demo neng. Jadi gak ada yang oprasi. Dri pada sia2. Dn telat mending naik ojek aja tuh.." jawab seorang laki2 paruh baya tnpa menoleh dan masih asik dgn membaca korannya.
"masa si pak? Emang demo apa an?" tanya gadis itu.
"ya apa lagi kalu tentang harga bbm."
gadis itu trdiam wajahnya makin kelihatan bete. Ia mengeluarkan handpone dari dlm tasnya. Kemudian menekan tombol kaypad untuk menghubungi seseorang. Belum sempat ia menelpon seorang pemuda dgn motor ninja rxnya menyapa "ARUNIkan." ucapnya pendek.
Gadis yg trnyata bernama aruni itu trkejut dan heran
" ia, maaf mas ini siapa ya?" tanya aruni masih bingung dengan pikiran yg menerka nerka.
Laki2 itu turun dari sepeda motornya dan branjak mendekat baru saja mau bersuara tuk menjawb pertanyaan aruni tiba2 dikejutkn dgn nada tanda pesan masuk dri handpone aruni.
"maaf, ada sms." ucap aruni. Pemuda itu cuma mengangguk pelan. Arunipun membuka isi pesan yg ternyata dari mila sepupu sekaligus temannya.
Ni sory ya say, aku gak bisa jemput. Doni ngajakin jalan. Hee. Tpi tenang bakalan ada tumpangan gratis dari seseoran. Oh ya namanya Andre. Temen doni. Tadi aku yang nyuruh dia buat jemput ngaterin kamu..
"ni anak ada ada aja. " gumamnya pelan.
Wajah gadis itu tampak resah dn suntuk karna bus yang ia tunggu tak kunjung datang..
"huufth.. Lama bener ci. Akunya yang telat pa kecepetan ya? Kayaknya enggak deh." rutuknya dgn sebal.
"hri ini para supir buz lgi pada demo neng. Jadi gak ada yang oprasi. Dri pada sia2. Dn telat mending naik ojek aja tuh.." jawab seorang laki2 paruh baya tnpa menoleh dan masih asik dgn membaca korannya.
"masa si pak? Emang demo apa an?" tanya gadis itu.
"ya apa lagi kalu tentang harga bbm."
gadis itu trdiam wajahnya makin kelihatan bete. Ia mengeluarkan handpone dari dlm tasnya. Kemudian menekan tombol kaypad untuk menghubungi seseorang. Belum sempat ia menelpon seorang pemuda dgn motor ninja rxnya menyapa "ARUNIkan." ucapnya pendek.
Gadis yg trnyata bernama aruni itu trkejut dan heran
" ia, maaf mas ini siapa ya?" tanya aruni masih bingung dengan pikiran yg menerka nerka.
Laki2 itu turun dari sepeda motornya dan branjak mendekat baru saja mau bersuara tuk menjawb pertanyaan aruni tiba2 dikejutkn dgn nada tanda pesan masuk dri handpone aruni.
"maaf, ada sms." ucap aruni. Pemuda itu cuma mengangguk pelan. Arunipun membuka isi pesan yg ternyata dari mila sepupu sekaligus temannya.
Ni sory ya say, aku gak bisa jemput. Doni ngajakin jalan. Hee. Tpi tenang bakalan ada tumpangan gratis dari seseoran. Oh ya namanya Andre. Temen doni. Tadi aku yang nyuruh dia buat jemput ngaterin kamu..
"ni anak ada ada aja. " gumamnya pelan.
Aruni terdiam sesaat ia tak tahu harus bgimana untuk ngomong.
Pemuda itupun tak kalah canggung dan bingung, akhirnya ia menyodorkan tanganya " aku prana. Temannya doni.." ucapnya trbata.
Arunipun menjabat tangannya " ia. Udah tahu, aku aruni lengkapnya aruni putri." ucapnya.
"gimana mau barengan. Coz aku juga searah mau beli softwere."
"emm.. Maaf ya jdi ngrepotin, mila emang gitu orangnya" jawab aruni malu malu.
"santai aja lgi. Aku yang mengajukan diri kok, yah sekalian buat teman lah biar gak sendirian"
aruni terdiam mendengar ucpan prana demikian. Ia brfikir kalau prana ada maksud gak baik padanya.
" eh.. Jangan negatif tingking dulu. Aku gak ada maksud pa apa kok," kembali prana bersuara. Sepertinya dia tahu apa yg difikirkan aruni dlm keterdiamannya.
"ya udah yuk nanti telat lho" ajak prana.
Mereka brdua pun melangkah menaiki sepeda motor, namun aruni masih gak percaya ia memperhatikan sepeda motor prana dan mencatat nomor platnya. Prana tambah heran dan gak ngerti.
"masih gak percaya? Kamu tuh lucu yah.. Ya sudah kalau kamu ragu. Aku jga gak maksa kok"
" ya enggak. Cuma buat jaga jaga aja" jawb aruni pendek.
Terserah kamu deh," prana sedikit gusar dan sebel krena merasa terintimidasi.
"ya udah yuk. Jalan" ucap aruni sembari naik di blakang"
"dasar aneh" gumam prana sambil mensetater motornya.
"apa kamu bilang" tukas aruni yg ternyata dengar gumamannya.
"enggak.. Orang gak ngomong apa apa kok" jawb prana.
Motor yg ditumpangi prana pun melaju meninggalkan halte menuju kearah timur..
Pemuda itupun tak kalah canggung dan bingung, akhirnya ia menyodorkan tanganya " aku prana. Temannya doni.." ucapnya trbata.
Arunipun menjabat tangannya " ia. Udah tahu, aku aruni lengkapnya aruni putri." ucapnya.
"gimana mau barengan. Coz aku juga searah mau beli softwere."
"emm.. Maaf ya jdi ngrepotin, mila emang gitu orangnya" jawab aruni malu malu.
"santai aja lgi. Aku yang mengajukan diri kok, yah sekalian buat teman lah biar gak sendirian"
aruni terdiam mendengar ucpan prana demikian. Ia brfikir kalau prana ada maksud gak baik padanya.
" eh.. Jangan negatif tingking dulu. Aku gak ada maksud pa apa kok," kembali prana bersuara. Sepertinya dia tahu apa yg difikirkan aruni dlm keterdiamannya.
"ya udah yuk nanti telat lho" ajak prana.
Mereka brdua pun melangkah menaiki sepeda motor, namun aruni masih gak percaya ia memperhatikan sepeda motor prana dan mencatat nomor platnya. Prana tambah heran dan gak ngerti.
"masih gak percaya? Kamu tuh lucu yah.. Ya sudah kalau kamu ragu. Aku jga gak maksa kok"
" ya enggak. Cuma buat jaga jaga aja" jawb aruni pendek.
Terserah kamu deh," prana sedikit gusar dan sebel krena merasa terintimidasi.
"ya udah yuk. Jalan" ucap aruni sembari naik di blakang"
"dasar aneh" gumam prana sambil mensetater motornya.
"apa kamu bilang" tukas aruni yg ternyata dengar gumamannya.
"enggak.. Orang gak ngomong apa apa kok" jawb prana.
Motor yg ditumpangi prana pun melaju meninggalkan halte menuju kearah timur..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar